Jangan Asal Pilih, Ini Cara Memilih Skincare untuk Kulit Berjerawat Agar Tak Makin Parah
Anda mempunyai kulit berjerawat?
Kondisi kulit yang satu ini memang kerap membuat kesal. Tak cuma menurunkan kepercayaan diri, kulit berjerawat juga kadang menimbulkan rasa nyeri atau sakit.
Tentu tidak semua orang mengalami keluhan serupa. Namun yang pasti, siapa pun pasti tak ingin berurusan dengan repotnya mempunyai kondisi kulit berjerawat.
Langkah awal mengatasi isu kulit ini adalah memahami dulu apa yang dimaksud dengan kulit berjerawat sekaligus faktor-faktor penyebabnya.
Kalau sudah memahami akar permasalahannya, Anda pun lebih mudah nantinya dalam menentukan cara memilih skincare untuk kulit berjerawat agar tak makin parah.
Apa yang Dimaksud dengan Kulit Berjerawat?
Hal pertama yang perlu diingat adalah bahwa kulit berjerawat bukanlah suatu tipe kulit, melainkan salah satu bentuk masalah atau kondisi kulit.
Pada dasarnya tipe kulit dibedakan menjadi empat kategori besar, yakni kulit normal, kulit kering, kulit berminyak, dan kulit kombinasi.
- Kulit normal (eudermic)
Tipe kulit ini mempunyai tingkat kelembapan yang seimbang walau di area T (T-zone) relatif sedikit berminyak.
- Kulit kering (xerosis)
Tipe kulit ini memproduksi sebum yang lebih sedikit dibandingkan kulit normal. Kulit kering biasanya terasa kasar dan seperti tertarik serta kurang elastis.
- Kulit berminyak
Tipe kulit ini memproduksi sebum yang berlebihan. Kulit berminyak cenderung mudah berjerawat terutama di area T, tetapi tidak selalu demikian.
- Kulit kombinasi
Tipe kulit ini perpaduan antara kulit kering dan berminyak. Area T biasanya lebih berminyak, sementara area pipi justru kering (normal-kering).
Kulit berjerawat dapat terjadi pada tipe kulit apa pun. Oleh karena itu tak perlu heran jika ada orang dengan tipe kulit kering tetapi mengalami masalah kulit berjerawat.
Jerawat yang muncul pada kondisi kulit ini pun dapat muncul kapan saja, tidak terbatas pada sebatas momen tertentu saat stres, menstruasi, dan sebagainya.
Faktor Pemicu Kulit Berjerawat
Cara memilih produk untuk kulit berjerawat bukan satu-satunya solusi perawatan yang perlu dilakukan.
Lebih jauh dari itu, Anda justru harus menghindari penyebab utama maupun faktor risiko yang dapat memperparah kondisi kulit berjerawat.
Lantas, apa saja yang menjadi pemicu kulit berjerawat?
- Air Tidak Bersih
Air untuk mandi yang Anda gunakan mungkin terlihat bersih. Namun, Anda tidak benar-benar tahu apa saja yang terkandung di dalamnya, bukan?
Bersihkan wajah selama beberapa hari menggunakan air minum. Bila kulit jadi lebih tenang dan keluhan berkurang, air yang digunakan selama ini mungkin kurang bersih.
Namun Anda tidak harus terus-menerus menggunakan air minum. Gunakan filter untuk menyaring klorin dan beberapa bahan dan kotoran kasatmata lainnya.
- Menggunakan Produk yang Tidak Tepat
Mencari banyak informasi adalah salah satu cara memilih skincare untuk kulit berjerawat yang mungkin sudah Anda lakukan.
Namun, hal ini justru dapat menimbulkan lebih banyak kebingungan karena terlalu banyak rekomendasi produk atau merek.
Padahal kondisi kulit berjerawat setiap orang pun berbeda-beda. Karena itu, ada baiknya Anda memperhatikan dengan saksama komposisi bahan pada tiap produk.
- Memakai Handuk untuk Mengeringkan Wajah
Anda masih menggunakan handuk untuk mengeringkan wajah? Apakah Anda baru mengganti handuk tersebut setiap beberapa hari sekali?
Kalau ya, cobalah mengganti kebiasaan ini dengan menggunakan tisu wajah yang lembut untuk mengeringkan wajah.
Pasalnya handuk yang tidak segera dicuci dan dikeringkan setelah digunakan dapat menjadi lingkungan yang sangat baik untuk pertumbuhan kuman dan bakteri.
Dengan demikian, menggunakan handuk dapat mentransfer kuman dan bakteri ke wajah bahkan setelah Anda membersihkan wajah dengan pembersih. Sayang, bukan?
- Jarang Mengganti Sprei
Masalah hygiene lainnya yang perlu diperhatikan adalah seprai dan sarung bantal serta guling. Seberapa sering Anda mengganti kain alas ini?
Seperti handuk, seprai dan sarung bantal serta guling juga menjadi ‘wadah’ berkumpulnya kotoran dan bakteri.
Kalau setiap hari kulit wajah menempel di permukaan tersebut selama berjam-jam, tak heran jika jerawat pun akan muncul.
Umumnya penggantian seprai dan sarung bantal serta guling adalah dua minggu sekali. Namun tak ada salahnya bila Anda melakukannya lebih sering.
- Genetik
Beberapa orang mempunyai ‘bakat’ jerawat lebih besar dibandingkan lainnya karena pengaruh genetik.
Namun, ‘bakat’ ini biasanya tidak lantas menimbulkan kondisi yang parah. Kulit berjerawat juga tentu didukung oleh faktor lingkungan (termasuk kebiasaan).
Karena itu bila Anda termasuk dalam kelompok yang rentan berjerawat, lebih berhati-hatilah dalam memilih gaya hidup—termasuk menjaga kebersihan.
- Memakai Deterjen yang Salah
Kulit setiap orang mempunyai sensitivitas yang berbeda-beda. Adapun salah satu bentuk reaksi sensitivitas pada kulit adalah munculnya jerawat.
Perhatikan deterjen yang Anda gunakan. Beberapa produk mempunyai komposisi bahan yang cukup kasar sehingga menimbulkan iritasi dan jerawat pada kulit.
Amati perubahan pada kulit ketika menggunakan suatu deterjen. Area kulit yang dimaksud tidak hanya wajah, tetapi juga punggung, bahu, pantat, dan sebagainya.
Bila muncul jerawat atau keluhan lain, bisa jadi kulit Anda tidak cocok dengan produk tersebut.
Selain enam hal di atas, masih ada beberapa penyebab jerawat lainnya seperti berikut.
- Kondisi kesehatan tertentu (biasanya melibatkan ketidakseimbangan hormon).
- Terlalu sering menyentuh wajah (termasuk menempelkan ponsel di telinga dan pipi).
- Berlebihan dalam melakukan eksfoliasi.
- Terlalu sering mencuci wajah dengan sabun.
- Menggunakan kosmetik saat berolahraga.
- Malas membersihkan wajah dengan maksimal.
- Memiliki pola dan jam tidur yang buruk.
- Dan lain-lain.
Baca Juga : Begini Cara Memilih Skincare untuk Kulit Sensitif
Cara Memilih Skincare untuk Kulit Berjerawat
Dalam beberapa kasus, jerawat memang dapat disamarkan dengan penggunaan kosmetik. Namun, Anda tidak mungkin terus-menerus menutupinya, bukan?
Terlebih lagi, penggunaan kosmetik berpotensi besar memperparah jerawat. Bahan-bahan tersebut dapat menutup pori-pori dan bersifat comedogenic.
Karena itu, menggunakan skincare adalah langkah paling tepat untuk mengatasi kondisi kulit berjerawat di samping sangat memperhatikan gaya hidup serta kebersihan.
Namun, jangan sembarangan beli produk. Paling tidak, ikuti tips memilih skincare untuk kulit berjerawat berikut untuk meminimalkan risiko kulit jadi kian parah.
- Pilih produk yang bersifat non-comedogenic
Produk non-comedogenic adalah produk yang cenderung tidak akan menyumbat pori-pori sehingga meminimalkan munculnya komedo (jerawat).
Namun, sebuah produk yang mengklaim dirinya dengan label non-comedogenic tidak benar-benar berarti bebas dari kandungan bahan yang dapat menyumbat pori-pori.
Hanya saja, sebagian besar bahan-bahan yang digunakannya memiliki formula lebih ringan. Dengan begitu, kecenderungan untuk menimbulkan komedo lebih kecil.
Sebagian produk skincare (dan make up) yang non-comedogenic sekarang sudah memberi label tersebut pada kemasannya. Namun jika tidak ada, jangan khawatir.
Anda bisa mengecek pada kandungan bahan yang digunakan produk tersebut. Setidaknya, perhatikan jenis empat bahan berikut:
- isopropil miristat;
- isopropil palmitat;
- lanolin asetat; dan
- etilheksil palmitat.
Jika empat bahan tersebut tidak termasuk dalam 7 urutan komposisi produk teratas, maka kemungkinan besar produk tersebut bersifat aman untuk kulit berjerawat.
- Pilih Bahan Aktif yang Tepat
Bahan aktif (active ingredients) dalam sebuah produk skincare merupakan kandungan yang berperan dalam memberi hasil sesuai klaim atas produk tersebut.
Seperti contoh, bila produk A memiliki klaim sebagai produk untuk mengatasi jerawat, maka bahan aktifnya merupakan bahan yang spesifik mengatasi masalah tersebut.
Adapun beberapa jenis bahan aktif yang tepat untuk kulit berjerawat adalah sebagai berikut.
- Retinoid
Retinoid merupakan turunan vitamin A. Bahan ini membantu meningkatkan produksi kolagen sekaligus merangsang pertumbuhan sel-sel kulit baru.
Kandungan retinoid pada skincare juga berfungsi mengangkat sel-sel kulit mati, mengurangi produksi sebum, dan membuka pori-pori yang tersumbat.
Tak lupa, bahan ini mempunyai efek antiperadangan. Oleh karena itu, retinoid banyak pula digunakan untuk mengatasi jerawat membandel.
- AHA
AHA merupakan singkatan dari Alpha Hydroxy Acid. Adapun AHA adalah jenis asam dari buah-buahan yang larut dalam air.
Bahan ini membantu proses pengelupasan kulit bagian luar. Dengan begitu, sel-sel kulit baru pun akan tumbuh lebih cepat.
Beberapa jenis AHA juga dapat membantu mengurangi tanda-tanda kerusakan pada kulit akibat jerawat dan sinar matahari serta mengecilkan pori-pori.
AHA lebih direkomendasikan untuk kulit normal-kering. Bahan ini juga lebih cocok untuk kulit dengan pigmentasi, bekas jerawat, dan warna kulit tak merata.
- BHA
BHA merupakan singkatan dari Beta Hydroxy Acid. Adapun BHA adalah jenis asam yang dapat larut dalam minyak.
Oleh karena itu, BHA dapat menembus ke dalam pori-pori untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan minyak berlebih.
BHA direkomendasikan untuk jenis kulit kombinasi dan berminyak. BHA digunakan pula untuk menenangkan kulit sensitif serta mengurangi kemerahan.
- Benzoyl peroxide
Bahan kimia aktif ini berfungsi membunuh bakteri penyebab jerawat sekaligus mencegah sel-sel kulit mati menyumbat pori-pori.
Benzoyl peroxide juga mengurangi kadar oksigen guna meminimalkan inflamasi pada jerawat. Dalam kata lain, bahan ini berfungsi pula sebagai antiinflamasi.
- Hindari kandungan irritants
Tips memilih produk perawatan kulit berjerawat lainnya adalah menghindari kandungan irritants alias bahan-bahan yang berpotensi menimbulkan iritasi.
Seperti contoh yang termasuk dalam kelompok irritants adalah parfum, alkohol, minyak, dan pewarna.
Karena itu jelilah dalam membaca label ingredients. Pilihlah produk dengan keterangans seperti fragrance-free, alcohol-free, oil-free, dan sebagainya.
- Pilih Bahan yang Bersifat Soothing
Sebagian besar bahan aktif pada obat atau skincare untuk kulit berjerawat sangat berpotensi membuat kulit iritasi.
Untuk mengatasinya, Anda membutuhkan bahan yang bersifat soothing alias menenangkan. Pasalnya kulit yang tenang akan lebih mudah diberi perawatan apa pun.
Ada banyak jenis soothing agent yang dapat Anda temui. Di samping aloe vera, soothing agent juga ditemukan dalam chamomile, green tea, Centella Asiatica, dan calendula.
Di samping cara memilih skincare untuk kulit berjerawat, Anda juga perlu memperhatikan beberapa hal lainnya terkait produk perawatan kulit seperti berikut.
- Hindari produk dengan butiran scrub yang keras.
- Gunakan tabir surya dengan SPF sesuai kondisi kulit.
- Pilih pelembap berbentuk gel untuk kulit cenderung berminyak.
- Pilih pelembap dengan water based untuk kulit cenderung kering.
Nah, itulah beberapa tips memilih skincare untuk kulit berjerawat. Jangan lupa, gunakan Pratista sebagai produk perawatan kulit berjerawat terbaik Anda.
Pratista menyediakan serangkaian produk terbaik khusus kulit berjerawat, mulai dari facial wash, krim, hingga essence dan serum dengan harga terjangkau.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai rawat kulit Anda bersama Pratista!
Artikelnya keren banget! Jerawat memang bikin bete, tapi tips-tipsnya keren buat pilih skincare yang bener. Gak sabar nyobain produk Pratista buat kulit berjerawat nih!
https://cantiella.com/