Wajib Tahu, Begini Cara Memilih Skincare untuk Kulit Sensitif
Anda punya kulit sensitif?
Seorang ahli dermatologi University of Southern California, Amerika Serikat bernama Jessica Wu 70% orang menganggap kulit mereka tergolong sensitif.
Padahal, keadaan kulit yang benar demikian tidak melulu dialami orang secara alamiah. Sebagian orang mengalaminya justru karena lalai merawat kulit secara rutin.
Perawatan kulit tepat berawal dari bagaimana cara memilih skincare untuk kulit sensitif serta memperhatikan kandungan produk yang kerap kontak dengan kulit.
Maka, mengetahui cara pemilihan produk yang tepat juga harus dibarengi pengetahuan tentang ciri-ciri dan penyebab kulit sensitif itu bisa terjadi.
Apa itu Kulit Sensitif?
Sebetulnya dalam dunia medis tidak mengenal istilah kulit sensitif. Namun, istilah ini populer dipakai saat mendeskripsikan kondisi kulit tertentu.
Biasanya disematkan pada kulit yang reaktif, artinya bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yang bisa menimbulkan iritasi, seperti ruam, perih, gatal, kering, dan beruntusan.
Penyebab kulit sensitif berbeda-beda pada setiap individu. Dalam kondisi tertentu, memeriksakan diri ke dokter bisa membantu mengetahui penyebabnya secara spesifik.
Beberapa faktor yang diduga dapat jadi pemicu reaksi kulit sensitif adalah:
- Bawaan lahir alias genetik
- Gangguan yang dialami kulit, contoh rosacea, dermatitis, dan eksim
- Faktor lingkungan, antara lain paparan cuaca ekstrem terus menerus
- Paparan polusi asap kendaraan dan debu
- Perubahan hormon secara drastis, misalnya selama hamil dan menyusui
- Stres dan cemas secara berlebihan
- Efek samping pengobatan tertentu
- Sering gonta-ganti produk kosmetik, perawatan kulit, dan tubuh
Berbagai penyebab di atas ternyata berisiko melemahkan moisture barrier alias daya tahan lapisan kulit terluar. Akibatnya, kelembapan alami kulit pun berkurang.
Kondisi tersebut membuat kulit kering. Tidak adanya perlindungan pada ujung-ujung saraf membuat kulit reaktif sehingga kerap terjadi iritasi saat dioleskan produk tertentu.
Bagaimana Ciri-Ciri Kulit Sensitif?
Satu fakta menarik yang ditemukan adalah kondisi kulit sensitif tidak bertahan selamanya. Anda bisa mengamatinya dari rutinitas perawatan pribadi belakangan ini.
Selain memperhatikan cara memilih skincare untuk kulit sensitif, cek kembali pemakaian barang-barang yang bersentuhan langsung dengan kulit.
Contoh, produk perawatan tubuh seperti sabun mandi dan losion, produk pembersih rumah tangga (detergen dan sabun cuci piring), hingga material pakaian.
Lalu, tanda-tanda apa yang kerap muncul sebagai ciri-ciri kulit sensitif?
⭕️ Mudah muncul bercak atau ruam akibat pemakaian produk tertentu maupun perubahan kondisi cuaca
⭕️ Kulit kesulitan menyerap wewangian dengan baik, tak jarang menimbulkan iritasi
⭕️ Kulit terasa menyengat atau memerah sebagai reaksi alergi bahan kimia tertentu
⭕️ Pengelupasan berlebihan pada kulit akibat sering melakukan scrub pengelupasan kulit mati atau kekeringan kulit yang parah
⭕️ Terasa gatal karena menipisnya kelembapan alami kulit
Kandungan yang Baiknya Dihindari
Kecuali karena bawaan lahir atau genetik, kondisi kulit sensitif bisa muncul akibat perubahan rutinitas perawatan kulit.
Maka, memperhatikan kandungan zat dalam produk skincare wajib dilakukan supaya bisa mencegah timbulnya iritasi saat diaplikasikan pada kulit.
Perlu ditegaskan bahwa kandungan zat berbeda dapat menimbulkan reaksi berbeda pada tiap individu. Penting bagi Anda untuk mengenali betul jenis kulit dan permasalahan yang kerap dialami.
Lalu, biasakan diri untuk mencermati label komposisi tiap produk kosmetik, skincare, maupun perawatan tubuh. Memang sedikit repot, tetapi lebih bijak daripada terlanjur membeli dan membuat kulit Anda meradang.
Secara umum, beberapa bahan skincare yang harus dihindari pemilik kulit sensitif adalah:
1. Sodium laureth sulphate (SLES) dan sodium lauryl sulphate (SLS)
Kedua bahan kimia ini berperan sebagai pembuat busa dalam sampo, kondisioner, sabun, dan detergen. Sulfat berasal dari garam mineral dengan kandungan sulfur.
Ketika diaplikasikan pada kulit sensitif, bisa membuat kering dan gatal-gatal. Oleh karena itu, lebih aman jika pakai produk perawatan yang bebas SLES dan SLS.
2. Minyak esensial alami
Kendati berlabel alami atau organik, sulit mendeteksi bagaimana keamanan produk secara medis. Beberapa minyak esensial tertentu bisa membuat kulit iritasi.
Contoh, peppermint berfungsi menurunkan fungsi pelindung kulit agar bahan lain dalam produk dapat terserap. Namun, pemilik kulit sensitif bisa jadi reaktif.
Akibatnya, kulit memerah, rentan kering, dan kemungkinan terkena iritasi jadi berlipat ganda.
3. Alkohol
Benar bahwa alkohol efektif membunuh kuman maupun menyembuhkan luka luar. Sayangnya, hal itu tidak berlaku bagi jenis kulit sensitif.
Kandungan alkohol terbilang keras dan bisa membuat kulit kering. Bahkan, konsentrasi alkohol dan bahan kandungan lain dapat mengiritasi kulit jika dipakai secara berbarengan.
Pemakaian produk dengan kadar alkohol tidak tepat bisa merusak perlindungan alami kulit. Meskipun begitu, tidak semua kandungan ini buruk.
Jenis alkohol berlemak, seperti cetyl, lauryl, ceraryl, oleyl, dan stearyl malah bisa melembapkan. Tetap cermati kandungan bahan produk dengan teliti adalah kunci.
4. Aroma wewangian
Wewangian memang bisa memberi sensasi tertentu saat Anda mengenakan produk perawatan kulit atau tubuh.
Namun, pemilik kulit sensitif tidak disarankan memakai produk dengan wewangian kuat karena bisa membuat kulit reaktif.
Efeknya, dapat muncul inflamasi atau peradangan, sekaligus melemahkan lapisan kulit terdalam yang dimiliki.
5. Kandungan bahan pengawet
Termasuk formaldehyde. Kedua zat ini kerap ditemukan dalam berbagai produk perawatan kulit dan kosmetik.
Berfungsi sebagai pengawet, pemilik kulit sensitif bisa mengalami iritasi jika mengenakan produk dengan kandungan tersebut berulang-ulang.
6. Oxybenzone
Anda kerap menemukan bahan kimia satu ini dalam tabir surya. Namun, tak banyak orang tahu oxybenzone bisa mengganggu keseimbangan hormon wanita.
Jika kulit Anda sensitif, sebaiknya pilih tabir surya dengan kandungan titanium oxide atau zinc oxide. Keduanya lebih efektif melindungi sekaligus melembutkan kulit.
Baca Juga : Ini Cara Memilih Skincare untuk Kulit Kombinasi Anda
Cara Memilih Skincare untuk Kulit Sensitif
Anda sudah tahu kapan suatu kondisi kulit disebut sensitif, penyebab, serta kandungan bahan seperti apa yang wajib dihindari.
Berdasarkan penjelasan tadi, jelas bahwa cara memilih skincare untuk kulit sensitif tidak bisa sembarangan. Menarik untuk disimak beberapa tips berikut ini.
1. Fokus pada menjaga kelembapan alami kulit
Kebanyakan permasalahan timbul lantaran kulit mengalami dehidrasi sehingga mengering dan kelembapan alaminya menipis.
Langkah pertama, Anda perlu fokus pada upaya mengembalikan dan mempertahankan kelembapan alami kulit.
Caranya, pakai produk skincare yang mempunyai fungsi hidrasi dan melembapkan secara rutin.
Contoh, hydrating toner, oil, dan essence. Boleh juga memakai sleeping mask sebelum tidur dan jangan lupa pelembap wajah pada pagi hari.
2. Pilih skincare dengan kandungan sederhana
Prinsipnya, semakin sedikit bahan kimia yang dioleskan, semakin baik untuk kulit Anda. Tidak usah membeli skincare yang bahannya terlalu kompleks.
Pastikan Anda tetap membaca daftar komposisi bahan produk tersebut. Cermati baik-baik apakah ada bahan yang berpotensi memunculkan reaksi negatif.
3. Hindari pemakaian produk yang mengandung bahan aktif
Selagi mengembalikan kelembapan alami kulit, hindari pemakaian skincare dengan bahan aktif di dalamnya.
Sebut saja, AHA, BHA, retinol, dan vitamin C. Tahan diri untuk tidak memakai produk berbahan tersebut sampai kulit cukup kuat.
Setelah kulit tidak begitu reaktif dan kondisinya membaik, perlahan kenalkan lagi dengan skincare tersebut. Namun, tetap cermati reaksi kulit tiap usai pemakaian.
Segera hentikan penggunaan produk jika kulit Anda menunjukkan reaksi negatif, seperti perih, terbakar, kemerahan, atau mengelupas.
4. Pakai produk skincare yang bersifat menyejukkan kulit
Produk dengan kandungan yang menyejukkan jadi alternatif selama masa pemulihan kondisi kulit wajah Anda.
Misalnya, skincare dengan kandungan lidah buaya atau aloe vera, rosehip oil, avocado oil, chamomile, dan timun.
Cari produk dengan komposisi bahan tepat. Usahakan tidak mengandung alkohol maupun pewangi mengingat keduanya bisa membuat kulit reaktif.
Selalu perhatikan aturan pemakaian produk, termasuk apakah cukup aman dipakai bersamaan dengan produk lain.
Sekali lagi, cek lagi apakah salah satu bahan berefek soothing itu benar-benar aman bagi Anda. Pada beberapa orang bahan tersebut bisa menyebabkan iritasi.
5. Lakukan patch test
Cara memilih skincare untuk kulit sensitif bisa diawali dengan melakukan patch test ketika mencoba skin care baru.
Cukup aplikasikan sedikit produk di bagian belakang telinga atau bagian dalam lengan guna melihat apakah ada reaksi negatif atau tidak.
Anda bisa menunggu selama 24 jam atau maksimal 2×24 jam. Apabila tampak tanda-tanda seperti ruam, perih, dan iritasi, kemungkinan produk itu tidak cocok.
6. Cek tanggal kedaluwarsa
Biasakan untuk mengecek ulang kapan tanggal kedaluwarsa produk. Ini penting guna memastikan keamanan produk saat digunakan.
Sama seperti makanan, jika krim, losion, gel perawatan wajah dan tubuh sudah lewat tanggal kedaluwarsa dapat memicu reaksi negatif pada kulit sensitif Anda.
Sebaiknya Anda mengurangi kebiasaan menimbun produk skincare. Selain mengurangi hobi coba-coba atau gonta-ganti merek, Anda hanya pakai produk yang benar-benar diperlukan saat itu saja.
Pilih Produk Skincare Rutin yang Tepat
Khusus produk perawatan wajah yang rutin dipakai sehari-hari, pemilik kulit sensitif harus ekstra cermat menjatuhkan pilihan.
Anda bisa memilih Pratista Skin Care yang menawarkan rangkaian produk untuk berbagai jenis kulit, termasuk kulit sensitif.
Mulai dari produk untuk menyembuhkan jerawat, mencerahkan wajah, menyamarkan bekas luka, mengurangi flek wajah, hingga produk skincare harian.
Berikut panduan cara memilih skincare untuk kulit sensitif yang bisa jadi referensi Anda.
1. Pakai pembersih berformula krim atau milky
Cari cleanser yang mampu memberi efek menenangkan sekaligus menyejukkan. Kulit terasa bersih dan kotoran hilang dengan tetap menjaga kelembapan kulit.
Formulasi cleanser ringan bisa membuat kulit tetap seimbang. Anda pun bisa membersihkan wajah dan menghapus bekas makeup tanpa membuat kulit kering.
2. Pilih serum yang bisa menghidrasi kulit
Kebanyakan serum mengandung bahan aktif yang harus dihindari pemilik kulit sensitif. Cek lagi komposisi bahan aktif berikut tekstur produknya.
Anda bisa mengandalkan serum dengan kandungan hyaluronic acid yang juga berfungsi membuat kuli terhidrasi dengan baik.
3. Tetap pakai pelembap setiap hari
Fungsi pelembap bagi kulit sensitif tak hanya melembapkan, tetapi juga menenangkan, mempertahankan kelembapan alami kulit sehingga kulit lebih sehat.
Pakai pelembap wajah setiap hari itu wajib. Maka, cari produk yang sifatnya menenangkan dan mudah menyerap, seperti produk berbahan centella asiatica keluaran Pratista.
4. Cermat pilih tabir surya
Paling aman pakai tabir surya SPF 30 atau lebih tinggi, tergantung seberapa sensitif kulit Anda.
Mineral sunscreen dengan formula ringan, titanium dioxide, teknologi UVA/UVB, dan antioksidan bisa jadi pilihan utama.
5. Pilih foundation yang aman
Cari berbahan dasar silikon yang memang aman untuk pemilik kulit sensitif. Hindari produk waterproof karena butuh usaha ekstra untuk menghapusnya.
Demikian ulasan mengenai cara memilih skincare untuk kulit sensitif. Jadikan Pratista sebagai sahabat kulit sensitif Anda sekarang juga!